Bermula
dari adonan biang roti hidup yang diwariskan oleh seseorang keturuan, kemudian menjadi kisah yang mencerminkan kehidupan
kita sehari-hari.
Tentang
titik balik kehidupan dan pilihan-pilhan yang sering kita hadapi.
Dari
sana saya melihat bahwa ketika seseorang mengerjakan sesuatu dan sangat
menikmatinya, maka pada saat itulah saya tidak mengetahui apa yang sesungguhnya
ada di benak prang tersebut. Pun dengan istri saya yang selalu penasaran
membuat adonan roti yang katanya tidak sebagus sahabatnya saat kuliah dahulu.
Menurut
pengalaman miskin saya terhadap dunia roti-meroti, rasa roti sama saja. Yang membedakan
adalah bagian taburan atau isinya dan pendamping roti tersebut.
Mungkin
saya perlu ke San Fransisco seperti Mei yang adalah cerita. Mencicipi roti yang
hanya diproduksi dari satu adonan biang yang berusia serratus tahun lebih. Haha.
Aamiin semoga bisa ke US dengan segera bersama keluarga.
Akhir
cerita singat ini say ahanya ingin mengatakan bahwa ayo kita nikmati setiap
aktivitas kita dengan sungguh-sungguh sehingga nanti akan benar-benar menjadi
sebuah karya yang akan dirasakan manfaatnya oleh kita dan banyak orang.
Salam
Okky
Fajar Tri Maryana
No comments:
Post a Comment