Credit: Physicistpage |
Menjadi Fisikawan.
Ketika
seorang anak sudah menentukan cita-citanya di masa depan menjadi apa…
Kadang
atau sering kita menemukan orang tua yang memaksakan cita-cita kepada anaknya.
Padahal anaknya sudah jelas mau jadi apa. Seperti pada cerita di atas. Sungguh
mengharukan.
Sehingga
orang tua hanya bisa memberikan dukungan dengan penuh tangis dan rasa haru….
Pertanyaannya.
Ada
gak sih anak jaman dulu atau jaman Now yang cita-citanya mau jadi Fisikawan?
Wkwkwk.
Saya
jadi ingat kata siswa saya dahulu.
“Orang
yang ambil jurusan fisika itu ya Pak. Cuma ada tiga alasan;
Pertama,
disuruh sama orang tua (emang ada yah orang tua kayak gitu? Wkwkwk)
.
Kedua,
dia gak lolos masuk jurusan teknik atau kedokteran. a.k.a tersisihkan.
Dan
yang ketiga
.
.
.
.
dia
mendapat hidayah dari Allah SWT
.
.
Makannya
alamiahnya anak normal itu pada gak mau ambil studi fisika.
.
.
Pelajaran
selanjutnya,
berterima
kasihlah sama orang yang mau repot-repot memikirkan, mengamati dan menjelaskan ‘roda menggelinding’ dengan sebaik-baiknya.
Berterima kasih kepada orang yang mau menjelaskan suatu yang rumit menjadi
sederhana kepada kita. Tidak hanya fisika tapi juga banyak hal di dunia ini.
Kalau
bukan karena orang-orang seperti itu maka dunia kita sepertinya akan butuh ratusan
tahun lebih lama untuk bisa seperti sekarang.
Ingat
kisah Newton. Dia melihat apel jatuh seperti kebanyakan orang saat itu. Tapi
dia tidak hanya sekedar ‘melihat’. Dia merepotkan dirinya sendiri dengan
memikirkannya lama-lama dan berusaha menjelaskan kepada orang lain mengapa Apel
itu bisa jatuh. Maka jadilah hukum gerak Newton yang paling terkenal saat ini.
.
Siapa
saja yang memiliki sikap seperti itu, sesunguhnya dia telah memiliki sikap
seorang saintis sejati.
Apa
pun profesi kamu, kamu bisa menjadi seorang saintis. Menjadi seorang saintis
adalah menjadi pribadi dengan sikap untuk mencari tahu, mengamati, dan memikirkannya
serta membantu menjelaskan kepada orang lain dengan sebaik-baiknya. Mereka yang
mau merepotkan dirinya sepert itu dengan berbagi ilmu dan pemahaman yang baik
kepada orang lain.
.
.
ganjarannya
cuma satu:
.
.
.
.
Surga
.
.
.
.
.
Aamiin
No comments:
Post a Comment