Saturday, May 16, 2020

"Ya Ampun, Si Dirac!"

- Pemikir


Saya sudah lama tidak menggambar seserius proyek komik strip ini, meski saya hanya mencontoh gambar aslinya, tapi tidaklah mudah karena jari-jemari ini sudah kaku karena terlalu sering menurunkan rumus.. haha..bercanda.

Karena gambarnya kecil dan menjadi satu kesatuan dari satu judul buku, sehingga sulit untuk difoto/discan jadi saya harus plototin benar-benar untuk menggambarnya. Dan agar font tulisannya sesuai dengan aslinya saya sampai harus riset mencari-cari nama font apa yang dipakai komik aslinya. Ketemu. Semoga cocok.








Komik Strip yang saya buat ulang di atas adalah komik strip yang belum banyak dikenal hingga sekarang.

Komik strip di atas diangkat kembali karena hasil kerjasama yang keren antara Randall Scott (kurator Koleksi Russell B. Nye di Michigan State University) dengan Katy Hayes (juru arsip Niels Bohr Library di American Institute of Physics). 

Dalam hal kualitas, biarpun leluconnya tidak jalan bagi kalangan pembaca modern dan awam, penelitian yang dilakukan oleh Hayes dan Scott menunjukkan bahwa komik strip berjudul “Oh, That Dirac!” (Ya Ampun, Si Dirac!) amat disukai kalangan ahli fisika teoretis, dan juga mendapat resensi cukup baik dalam jurnal yang cukup berpengaruh, ‘Journal of Jocular Physics – atau ‘Jurnal Fisika Jenaka’ yang diterbitkan di Institut Bohr awal tahun 1935.

Komik strip di atas menjadi khas dalam sejarah komik sains karena dibuat dalam format lelucon-harian. 

Yang masih dapat diselamatkan hanya beberapa yang dulu pernah beredar di Laboratorium Bohr di antara tahun 1920 – 1930. Ceritanya berpusat pada gaya bicara dan keunikan pemikiran sang tokoh utama Paul Adrien Maurice Dirac.

Tentu Anda penasaran kenapa cerita Pak Dirac yang diangkat?

Coba kita simak.

Dirac adalah Fisikawan Besar yang sangat dihormati oleh Richard P. Feynman. Dan Feynman adalah favorit saya di dunia persilatan fisika, jadi saya juga harus sangat menghormati Dirac (coba lihat feed IG saya sebelumnya tentang Feynamn-Dirac bagi yang belum tahu)

Dirac adalah penerima Nobel Fisika 1933 bersama Schrodiger (terkenal dengan persaman Schrodinger pada Fisika Kuantum). Ia adalah orang yang pertama kali menggagas  adanya antizat (antimatter).

Dirac amat terkenal sebagai orang yang sangat sedikit berbicara. Saking sedikitnya, fisikawan mengenal Dirac itu hanya memiliki 3 kosa kata.

1.     Iya

2.     Bukan, 

3.     saya tidak tahu

Hahaha

Dan Quotes paling panjang dan paling tenar adalah 

“Dalam sains orang mencoba mengajari orang, dengan cara yang sedemikian sehingga dapat dimengerti semoang orang, tentang apa yang mereka belum ketahui. Tapi dalam puisi, yang terjadi adalah sebaliknya”

(karena anehnya lagi Dirac juga menyukai puisi!)

Kutipan tersebut menjadi terkenal bukan hanya karena maknanya, tapi juga karena panjangnya tidak biasa, mencapai dua kalimat lengkap!

Niels Bohr juga pernah berujar:

“Dari semua ahli fisika, Dirac-lah yang jiwanya paling murni,” dan

“Dirac tidak punya seruas pun tulang tidak penting di dalam tubuhnya.”

Nah, tertarik dengan cerita Pak Dirac?

Ayo eksplorasi lebih jauh selanjutnya ya

Semoga Anda suka.

Terima kasih atas apresinya.

Salam

Okky Fajar Tri Maryana

Diolah dari berbagai sumber

No comments:

Post a Comment