Monday, November 17, 2008

Keinginan Kuat

Keinginan kuat


Sungguh dua kata dalam judul tulisan ini kuyakini benar adalah ruh dari setiap aktivitas manusia. Ia pun laksana bensin untuk menggerakkan piston mesin sebuah kendaraan. Dua kata ini yang sering sekali kita semua dengar pada setiap pelatihan pelatihan motivasi menggapai kesuksesan hidup, Apapun bentuknya. Begitu besar dua kata ini memiliki pengaruh sehingga aku pun ikut mengambil bagian dalam merasakan beberapa keutamaan ketika aktivitas kehidupanku menggandeng kedua kata ini.

Melalui buku yang kubaca, berjudul laskar pelangi. Penulisnya mencoba mengokohkan ketangguhan dua kata ini dalam sebuah cerita sederhana yang bagiku semakin memperindah paradigma keampuhan sebuah keinginan kuat. Dalam buku tersebut penulisnya bertutur “hari ini aku belajar bahwa setiap orang, bagaimanapun terbatas keadaannya, berhak memiliki cita-cita, dan keinginan kuat untuk mencapai cita-cita itu mampu menimbulkan prestasi-prestasi lain sebelum cita-cita sesungguhnya tercapai. Keinginan kuat itu juga memunculkan kemampuan-kemampuan besar yang tersembunyi dan keajaiban-keajaiban di luar perkiraan. Siapapun tak pernah membayangkan sekolah kampung Muhammadiyah melarat dapat mengalahkan raksasa-raksasa di meja mahoni itu, tapi keinginan kuat, yang kami pelajari dari petuah Pak Harfan sembilan tahun yang lalu di hari pertama kami masuk SD, agaknya terbukti. Keinginan kuat itu telah membelokkan perkiraan siapapun sebab kami tampil sebagai juara pertama tanpa banding. Maka barangkali keinginan kuat tak kalah penting dibanding cita-cita itu sendiri.”

Membaca tulisan ini, pikiranku melayang ke suatu hari kurang lebih empat tahun yang lalu ketika aku duduk bersama sahabat-sahabatku mendengarkan nasihat yang berharga dari salah seorang guru ngajiku. Beliau berujar “ ..biasakanlah tetapkan sebuah tujuan tinggi dalam melakukan setiap aktivitas kehidupan kalian. Karena sebuah tujuan yang tinggi yang ditempuh dengan keinginan yang kokoh akan memunculkan kebaikan-kebaikan yang diluar perkiraan kita sebagai bonus. Kebaikan-kebaikan tersebut akan menentramkan dengan segera dan tidak melengahkan dalam meraih tujuan yang tinggi tersebut.” Dalam hati aku bertanya, seperti apakah tujuan yang tinggi tersebut. Sebelum sempat pertanyaan keluar dari mulutku. Beliau kembali berujar “ Tujuan tinggi dan paling tertinggi adalah keihlasan dalam menggapai Keridhaan Allah SWT”.

Melalui nasihat ini beliau melepasku ketika aku berpamitan untuk melanjutkan studi tingkat tinggi di bandung.


No comments:

Post a Comment