Saya sudah lama tidak menggambar seserius proyek komik
strip ini, meski saya hanya mencontoh gambar aslinya, tapi tidaklah mudah
karena jari-jemari ini sudah kaku karena terlalu sering menurunkan rumus..
haha..bercanda.
Karena gambarnya kecil dan menjadi satu kesatuan dari
satu judul buku, sehingga sulit untuk difoto/discan jadi saya harus plototin
benar-benar untuk menggambarnya. Dan agar font tulisannya sesuai dengan aslinya
saya sampai harus riset mencari-cari nama font apa yang dipakai komik aslinya. Ketemu.
Semoga cocok.
Komik Strip yang saya buat ulang di atas adalah komik
strip yang belum banyak dikenal hingga sekarang.
Komik strip di atas diangkat kembali karena hasil kerjasama
yang keren antara Randall Scott (kurator Koleksi Russell B. Nye di Michigan
State University) dengan Katy Hayes (juru arsip Niels Bohr Library di American
Institute of Physics).
Dalam hal kualitas, biarpun leluconnya tidak jalan
bagi kalangan pembaca modern dan awam, penelitian yang dilakukan oleh Hayes dan
Scott menunjukkan bahwa komik strip berjudul “Oh, That Dirac!” (Ya Ampun, Si
Dirac!) amat disukai kalangan ahli fisika teoretis, dan juga mendapat resensi
cukup baik dalam jurnal yang cukup berpengaruh, ‘Journal of Jocular Physics –
atau ‘Jurnal Fisika Jenaka’ yang diterbitkan di Institut Bohr awal tahun 1935.
Komik strip di atas menjadi khas dalam sejarah komik
sains karena dibuat dalam format lelucon-harian.
Yang masih dapat diselamatkan hanya beberapa yang dulu
pernah beredar di Laboratorium Bohr di antara tahun 1920 – 1930. Ceritanya
berpusat pada gaya bicara dan keunikan pemikiran sang tokoh utama Paul Adrien
Maurice Dirac.
Tentu Anda penasaran kenapa cerita Pak Dirac yang diangkat?
Coba kita simak.
Dirac adalah Fisikawan Besar yang sangat dihormati
oleh Richard P. Feynman. Dan Feynman adalah favorit saya di dunia persilatan
fisika, jadi saya juga harus sangat menghormati Dirac (coba lihat feed IG saya sebelumnya
tentang Feynamn-Dirac bagi yang belum tahu)
Dirac adalah penerima Nobel Fisika 1933 bersama
Schrodiger (terkenal dengan persaman Schrodinger pada Fisika Kuantum). Ia
adalah orang yang pertama kali menggagas
adanya antizat (antimatter).
Dirac amat terkenal sebagai orang yang sangat sedikit
berbicara. Saking sedikitnya, fisikawan mengenal Dirac itu hanya memiliki 3
kosa kata.
1.
Iya
2.
Bukan,
3.
saya tidak tahu
Hahaha
Dan Quotes paling panjang dan paling tenar adalah
“Dalam sains orang mencoba mengajari orang, dengan
cara yang sedemikian sehingga dapat dimengerti semoang orang, tentang apa yang
mereka belum ketahui. Tapi dalam puisi, yang terjadi adalah sebaliknya”
(karena anehnya lagi Dirac juga menyukai puisi!)
Kutipan tersebut menjadi terkenal bukan hanya karena
maknanya, tapi juga karena panjangnya tidak biasa, mencapai dua kalimat
lengkap!
Niels Bohr juga pernah berujar:
“Dari semua ahli fisika, Dirac-lah yang jiwanya paling
murni,” dan
“Dirac tidak punya seruas pun tulang tidak penting di
dalam tubuhnya.”
Nah, tertarik dengan cerita Pak Dirac?
Ayo eksplorasi lebih jauh selanjutnya ya
Semoga Anda suka.
Terima kasih atas apresinya.
Salam
Okky Fajar Tri Maryana
Diolah dari berbagai sumber
No comments:
Post a Comment