Saturday, March 16, 2019

Tentang Roti, Madre, dan Cinta Istri (Bag.2)

Bermula dari adonan biang roti hidup yang diwariskan oleh seseorang keturuan, kemudian menjadi kisah yang mencerminkan kehidupan kita sehari-hari.

Tentang titik balik kehidupan dan pilihan-pilhan yang sering kita hadapi.

Dari sana saya melihat bahwa ketika seseorang mengerjakan sesuatu dan sangat menikmatinya, maka pada saat itulah saya tidak mengetahui apa yang sesungguhnya ada di benak prang tersebut. Pun dengan istri saya yang selalu penasaran membuat adonan roti yang katanya tidak sebagus sahabatnya saat kuliah dahulu.

Menurut pengalaman miskin saya terhadap dunia roti-meroti, rasa roti sama saja. Yang membedakan adalah bagian taburan atau isinya dan pendamping roti tersebut.

Mungkin saya perlu ke San Fransisco seperti Mei yang adalah cerita. Mencicipi roti yang hanya diproduksi dari satu adonan biang yang berusia serratus tahun lebih. Haha. Aamiin semoga bisa ke US dengan segera bersama keluarga.

Akhir cerita singat ini say ahanya ingin mengatakan bahwa ayo kita nikmati setiap aktivitas kita dengan sungguh-sungguh sehingga nanti akan benar-benar menjadi sebuah karya yang akan dirasakan manfaatnya oleh kita dan banyak orang.

Salam

Okky Fajar Tri Maryana

No comments:

Post a Comment