Sumber Gambar : Clarege College Cambridge |
Sebuah kajian yang sangat menarik pada dunia pendidikan modern. Kemampuan matematika seseorang tidak ditentukan oleh tingkat IQ-nya.
Studi yang telah dilakukan oleh Kou Murayama, seorang psikolog dari Universitas California Los Angeles, Amerika Serikat menunjukkan bahwa kepandaian dalam matematika tidak ditentukan oleh tingkat kecedasan (Intelligent Question /IQ) seseorang. Murayama bersama rekannya menyimpulkan bahwa faktor penentunya adalah motivasi untuk bekerja keras dan teknik belajar yang baik.
Murayama yang melakukan penelitian terhadap lebih dari 3500 anak Jerman menunjukkan, dengan motivasi dan strategi belajar efektif, kemampuan anak kelas 5 bisa menyamai kemampuan anak kelas 8. Namun, temuan yang dimuat di jurnal Child Development itu menunjukkan, pemaksaan pada anak-anak untuk belajar matematika tidak membantu meningkatkan kemampuan mereka. “Tekanan orangtua tidak dapat menciptakan dorongan abadi dalam kemampuan matematikan anak,” katanya pada Livescience, Jumat (28/12). Sebaliknya, orang yang ingin menguasai matematika karena dorongan diri sendiri, peningkatan kemampuannya tinggi.
Jadi, hal yang perlu dilakukan adalah mendorong guru dan orangtua untuk mengajarkan matematika yang dikaitkan dengan kehidupan nyata. (Sumber : Kompas dan Livescience)
bagaimana caranya menciptakan generasi yang mencintai matematika dann ilmu eksak lainnya....?
ReplyDeleteTrims Mba/Bu Naely atas Komentarnya. Nah itu dia bu/mba. Saya sebagai guru sains masih terus balajar untuk bagaimana langkah efektif membangun minat siswa yang kokoh...
ReplyDeleteKalau untuk mencintai tidak bisa dipaksakan....karena hasilnya mereka hanya akan menjadi penghafal, dan di sekolah sukses tetapi pada akhirnya setelah kerja mereka tidak bisa sukses karena hanya sbg pencinta dari penghafal tunututan dr masing2 guru bidan studi
ReplyDelete